Beberapa saat yang lalu saya mendapatkan sebuah pertanyaan seperti ini: “Ron, kata lo kesabaran itu ga ada batasnya, terus ada saat lo bilang kesabaran ada batasnya! gimana sih? DASAR LABIL!”
Entah orang tersebut mau bertanya, atau dia hanya sekedar menjalankan peran nya sebagai haters. But anyway, mana yang benar? Apakah kesabaran ada batasnya, atau tidak? ..atau Ronald Frank hanya orang labil?
Mari saya jelaskan.
Kesabaran adalah aktifitas menunggu sesuatu yang belum datang. Misalnya jika kita sabar menghadapi pasangan yang perilakunya tidak sesuai keinginan kita, maka kita MENUNGGU saat dimana pasangan berubah. Jika ada orang yang kita suka tapi dia tidak peka-peka, maka kita MENUNGGU seseorang itu untuk PEKA terhadap perasaan yang kita punya. Jika kita mengharapkan mantan pacar untuk balikan, maka kita MENUNGGU momen dimana mantan pacar dapat balikan, dan lain-lain.
KESABARAN membuat kita BERADA DISAAT INI, namun PIKIRAN dan EKSPEKTASI kita berada dimasa depan. Kita bagaikan DITARIK kesatu sisi (SAAT INI) dan ditarik juga kesisi lain (MASA DEPAN). Tarikan ini menyebabkan RASA SAKIT karena menunggu sesuatu yang tidak pasti. Itulah yang disebut dengan “KESABARAN”.
Jika DESKRIPSI kesabaran adalah seperti diatas, maka kesabaran tersebut ADA BATASNYA. Kenapa? karena kamu TIDAK AKAN TAHAN apalagi KUAT menahan RASA SAKIT yang ditimbulkan oleh TARIKAN kondisi saat ini dan ekspektasi masa depan yang kerap tidak datang-datang. Semua tinggal masalah waktu akan berapa lama kamu sanggup “bertahan”.
Jadi apakah kesabaran ada batasnya? YA!
Namun ada JENIS KESABARAN yang lain, yaitu KESABARAN SESUNGGUHNYA. Kesabaran sesungguhnya tidaklah MENUNGGU apa yang belum datang, ia hanya hidup untuk SAAT INI. Jadi APAPUN yang terjadi saat ini, IA TERIMA. Tidak ada ekspektasi akan masa depan. Ia bahkan *TIDAK SADAR* bahwa dia sabar, karena ia tidak menunggu apapun.
Itulah kesabaran yang TIDAK ADA BATASNYA.
KEUNTUNGAN menjadi orang yang benar-benar sabar adalah, kamu akan lebih bahagia dan sukses dibandingkan orang yang sekedar “sabar”. Kenapa? ..karena kamu tidak akan terlalu banyak beban pikiran dan dapat lebih berfikir jernih.
Orang yang benar-benar sabar memang memiliki TUJUAN, GOAL dan VISI, namun ia tidak ber-ekspektasi atau “sabar menunggu” dan mengharapkan HASIL. Ia hanya FOKUS kepada PROSES yang ada pada SAAT INI, untuk melakukan yang terbaik. Itulah kenapa dia kerap berhasil dan bahagia.
Kebalikan nya, orang yang memiliki ekspektasi akan MERASA SAKIT saat menunggu HASIL yang belum kunjung datang. Ini menyebabkan ia tidak maksimal menjalankan PROSES yang ada SAAT INI. Itulah kenapa ia kerap sengsara.
Lalu bagaimana jika urusan nya soal cinta-cinta-an? Seperti menghadapi pasangan yang perilakunya tidak sesuai keinginan, atau menghadapi orang yang tidak PEKA, atau mengharapkan mantan pacar untuk balikan? ..apakah kita harus “sabar dan bertahan”? ..atau bagaimana?
Jawaban nya SIMPLE.
Lakukan apa yang ingin kamu lakukan TANPA EKSPEKTASI. Contohnya jika kamu tidak suka dengan perilaku pasangan, pilihan mu hanyalah: TERIMA DIA APA ADANYA dan mensyukuri nya, atau PERGI. Jika kamu kerap dicurangi dan dibohongi, kamu dapat memberikan kepercayaan kembali TANPA EKSPEKTASI “semoga dia tidak berbohong lagi”, atau PERGI.
Se-simple itu.
“Berjuang” dan “bertahan” bukanlah cermin dari kesabaran. “Berjuang” dan “bertahan” hanyalah kata lain dari pemaksaan kehendak yang penuh ekspektasi. Kesabaran sesungguhnya tidak memerlukan perjuangan atau mengharuskan kamu bertahan. Kesabaran sesungguhnya adalah PENERIMAAN TOTAL akan apa yang kamu putuskan SAAT INI. Kesabaran sesungguhnya adalah rasa syukur akan apa yang ada SAAT INI.
Jadi, apakah kesabaran ada batasnya?
Tergantung kesabaran mana yang kamu bicarakan.
-RF-